11 Ekor Sapi Qurban di Mesjid Jamiak Tarok Bukittinggi Disembelih dihari Minggu, H+ 2 Idul Adha
RMT, Bukittinggi: Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa. Laailaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu. Mukhlishiina lahuddiin walau karihal kaafiruun. Walau karihal munafiqun. Walau karihal musyrikuun.
Laailaahaillallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah wa a'azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah.
Laailaahaillallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahilhamd.
Itulah gema takbir yang berkumandang ketika perayaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, termasuk di Jumat (31/07/2020).
Hari Raya Idul Adha 1441 H 2020 M ini hampir sama momentumnya ketika perayaan Idul Fitri lalu dikarenakan berada disituasi pandemi covid-19, walaupun di Bukittinggi sudah diterapkan masa Tatanan Kehidupan Baru (TKB), jika melirik dilebaran lalu, aktivitas masyarakat dibatasi, sholat id pun tidak dianjurkan digelar secara berjamaah baik di mesjid maupun di lapangan, mengingat potensi penyebarannya. Namun, ketika sholat id adha tahun ini pemerintah kota Bukittinggi mengambil kebijakan sholat dapat diselenggarakan tetapi harus penuhi protokol kesehatan.
Terkait hal itu, Mesjid Jamiak Tarok fasilitasi masyarakat untuk pelaksanaan Sholat Idul Adha. Persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari. Demikian disampaikan Sekretaris pengurus mesjid Pesalide didampingi Sekretaris 2 B.DT Rangkayo Nan Gadang dan Afrizel Tanbars, Kamis (30/07/2020) mengatakan mesjid dipersiapkan agar mengacu pada protokol kesehatan covid-19. Ia menambahkan tempat pencuci tangan diletakkan di posisi strategi sehingga jamaah yang melaksanakan sholat dapat terlebih dulu membersihkan tangannya, kemudian setiap orang wajib menggunakan masker.
Mencermati animo masyarakat yang cukup tinggi untuk mendirikan sholat id, maka jamaah sudah penuhi di bagian
dalam maka panitia mempersiapkan halaman dengan ketersediaan tikar sholat yang dapat dibentangkan.
"ya, kita sudah lakukan persiapan untuk pelaksanaan sholat idul adha maksimal, kebiasaan tahun lalu kami gunakan dalam dan luar mesjid untuk pelaksanan sholat id. Kita ukur suhu jamaah dengan thermogun, jamaah yang datang diminta untuk cuci tangan dan pakai masker".ujar Pesalide
Ditambahkan, Mesjid Jamiak Tarok Bukittinggi sudah familiar bagi publik bukan semata warga yang berdomisili di sekitarnya, melainkan letak mesjid yang strategis dipinggir jalan dan arah persimpangan maka jamaah selalu ramai.
Momentum Idul Adha yang identik dengan ibadah haji, namun musim haji 1441H ini, jamaah calon haji di penjuru tanah air terpaksa menunda keberangkatan ke tanah suci, lantaran kebijakan yang diterapkan dampak pandemi virus corona baik di Indonesia maupun di luar negeri. Ditengah penundaan ibadah haji, tidak serta merta membuat Idul Adha yang juga familiar dengan pelaksanaan ibadah qurban. Tahun ini saja terjadi progres jumlah sapi yang disembelih dengan pendaftaran oleh panitia qurban Mesjid Jamiak Tarok Bukittinggi.
Pesalide menyebutkan di tahun lalu yakni Idul Adha 1440 H terdapat 4 ekor sapi qurban, tetapi di 2020 ini meningkat menjadi 11 ekor. Peningkatan itu ia apresiasi sehingga panitia dan pengurus bertekad untuk menjaga amanah jamaah peserta qurban agar daging dapat diberikan kepada seluruh warga yang ada di sekitar mesjid, tentu pendataan sudah diupayakan.
"alhamdulillah tahun ini jumlah sapi qurban di Mesjid Jamiak Tarok meningkat dari tahun lalu sebanyak 4 ekor, sekarang menjadi 11 ekor.iya, kita akui wabah virus corona mempengaruhi banyak sektor, perekonomian masyarakat ikut terdampak juga. Tapi, semangat berqurban tetap ditunaikan".imbuhnya
Direncanakan, prosesi penyembelihan hewan qurba n di halaman Mesjid Jamiak Tarok Bukittinggi akan dilaksanakan Minggu (02/8/2020). Memang terkesan sedikit molor, akan tetapi Pesalide menambahkan penetapan hari Minggu atau H+2 Idul Adha didasari kebutuhan tenaga operasional pelaksanaan qurban. Pasalnya, dihari sebelumnya penyembelihan sapi qurban dilakukan disejumlah mushola atau surau di seputaran mesjid, sedangkan para pemuda yang bekerja masih sama yang akan menyembelih dan melaksanakan tugas di Mesjid Jamiak Tarok.
"Iya memang kita tetapkan begitu, olehnya siapa yang akan bekerja jika penyembelihan dilakukan di hari yang bersamaan, para pemuda ikut menyembelih di di H+1 Idul Adha, jadi orangnya itu-itu juga yang bekerja, kita akan sembelih sapi qurban di hari Minggu". sambung Pesalide
Pengurus Mesjid Jamiak Tarok Bukittinggi memang sudah menerima himbauan pemerintah daerah menyikapi pelaksanaan ibadah qurban, dimana terdapat acuan untuk penerapan protokol kesehatan cegah covid-19, termasuk juga menjaga kebersihan lingkungan, persoalan sampah plastik masuk ke dalam point pencermatan pemko, sehingga panitia qurban di daerah ini diminta untuk menggunakan daun pisang dan dedaunan lainnya sebagai pembungkus daging qurban, hal demikian diperuntukkan guna mengurangi penambahan debit sampah anorganik yang sulit teruari. Disebutkan Pesalide, pihaknya sudah tempelkan himbauan tersebut di papan informasi mesjid, namun mengingat sejumlah acuan tampaknya panitia masih menggunakan kantong plastik juga dikarenakan keterbatasan dan indikator tertentu.
"Kita sudah terima dan sampaikan juga tempelkan informasi itu, namun biasanya warga menjemput daging qurban menggunakan sepeda motor makanya dengan kantong plastik dapat digantungkan, kalau pake daun gimana menggantungkannya. Tapi, kita tekankan kepada warga yang membuang sampah sembarangan, panitia pun akan pungut dan tempatkan sampah nanti".kata Pesalide
Sementara itu, dari 11 ekor sapi qurban yang disembelih itu diperkirakan dapat penuhi kebutuhan daging terhadap 526 kupon kecil dan ditambah kupon besar bagi peserta qurban. Diketahui, kupon besar nanti berisikan daging seberat 3 kg dan kupon kecil untuk sekantong daging dengan berat 1 kg.
(TJ)
Posting Komentar