Pemko Bukittinggi Tengah Mencari Lahan untuk Pembangunan Stadion Olah Raga Representatif
Kota Bukittinggi dikenal sebagai daerah tujuan pariwisata di Indonesia bahkan manca negara, keberadaan destinasi yang tersebar di kota ini patut menjadi referensi positif untuk pelaksanaan beragam ivent, termasuk memadukan sektor keolahragaan dengan kepariwisataan hingga berujung pada sport tourism.
Hal demikian disampaikan Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi, pemerintah daerah berupaya agar berbagai sektor yang menjadi peluang demi kemajuan kota disinergikan, bahkan sebuah cita-cita yang perlu didukung bersama adalah mewujudkan keberadaan stadion atau gelanggang olah raga yang representatif, saat ini tengah dilakukan pencarian lahan untuk merealisasikan keinginan tersebut. Dikatakan Irwandi, rencana itu merupakan bentuk keseriusan menata lini keolahragaan. Ditambahkan Wawako, keikutsertaan kontingan kota bukittinggi dalam ajang bergensi seperti Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) tetap perlu didukung dengan pendanaan yang matang.
"kita berupaya untuk meningkatkan sektor keolahragaan dengan mewujudkan sport tourism, Bukittinggi sebagai kota wisata sangat dapat dipadukan dengan pelaksanaan ivent olah raga. Kita serius untuk itu. Pak Walikota pun ini adanya stadio di daerah ini, kita tengah mencari lahan untuk menunjukkan keseriusan itu".ujarnya
Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi menyebutkan pihaknya sangat kecewa jika keikutsertaan Kota Bukittinggi pada serangkaian ajang diwarnai dengan terdapatnya atlet yang bukan murni dari daerah ini, bahkan jika terbukti fenomena itu terjadi di lapangan, sanksi tegas harus diberlakukan, seperti didiskualifikasi atau cabang olah raga tersebut tidak diturunkan, dan itu menjadi resiko bagi pengurus cabang olah raga.
"Iya itu tidak main-main, kita tidak akan buktikan, untuk persiapan keikutsertaan pada ivent seperti Pekan OlahRaga Provinsi (Porprov) kita anggaran, jadi tidak ada toleransi jika atlet yang membawa nama kota Bukittinggi tidak murni dari daerah ini, kalau terbukti kita bisa diskualifikasi atau cabang itu tidak kita ikutkan, ini juga resiko bagi pengcab, jadi lakukan lah pembinaan".tambah Irwandi
Sementara itu, wabah pandemi virus corona ikut berdampak terhadap perubahan dan mekanisme berbagai ajang keolahragaan, dikarenakan acuan protokol kesehatan. Akan tetapi, sejauh ini aktivitas insan olah raga di kota bukittinggi masih tetap berupaya untuk aktif seperti rutinnya sesi latihan di setiap cabang olah raga, butuh inovasi dan kreativitas pelatih dan pengurus cabor untuk mempersiapkan talenta atlet berbakat ditengah situasi sekarang, apalagi kepengurusan Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bukittinggi yang kembali dikomandoi Dhipa Arkendi perlu mengevaluasi seluruh cabang olah raga, menjawab kendala untuk melahirkan atlet hebat dan beprestasi.
(TJ)
Posting Komentar